Kembali seragam untuk kesekian kali, bahasa Jawa angka sembilan adalah "songo"
Kalau untuk angka lima, tahu? Ngoko-nya "limo" dan Krama-nya adalah "gangsal"
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Baca Juga: 5 Kelebihan Bahasa Jawa Dibanding Bahasa Lain yang Jarang Disadari
"At the eleventh hour"
Artinya: Pada saat-saat terakhir atau menit-menit terakhir.
Contoh: "He always submits his assignments at the eleventh hour."
Artinya: Situasi yang sulit atau tidak mungkin diselesaikan karena kondisinya yang kontradiktif.
Contoh: "It's a catch 22 situation: I need experience to get a job, but I need a job to get experience."
Artinya: Sepanjang waktu, 24 jam sehari, 7 hari seminggu.
Contoh: "Our customer service is available 24/7."
Artinya: Kemampuan untuk mengetahui atau merasakan sesuatu yang tidak dapat dijelaskan secara logis.
Contoh: "She has a sixth sense about people; she can always tell when someone is lying."
Orang Jawa akan menyebut angka satu dengan "siji" dalam bahasa Jawa Ngoko atau "setungggal" dalam bahasa Jawa Krama
"One in a million"
Artinya: Sangat langka atau unik.
Contoh: "A friend like her is one in a million."
Bahasa daerah dikenal sebagai bahasa ibu yang kini mulai jarang digunakan. Meski di beberapa daerah masih ada yang tetap menerapkannya, tapi terkadang hal sederhana seperti penyebutan angka kerap ada yang lupa-lupa ingat. Salah satunya adalah penyebutan angka dalam bahasa Jawa.
Ada versi bahasa ngoko dan krama, berikut penyebutan angka satu sampai sepuluh dalam bahasa Jawa.
Kalau Jawa Ngoko, dua disebut "loro". Sedangkan Jawa Krama menyebutnya "kalih"
"To have two left feet"
Artinya: Sangat canggung atau tidak terampil dalam menari atau berolahraga.
Contoh: "I can't dance at all - I have two left feet."